Selasa, 24 Maret 2015

Makalah Reproduksi Lengkap


1.1 Latar Belakang
BAB I
PENDAHULUAN
Sistem reproduksi adalah sistem yang berfungsi untuk berkembang biak.
Terdiri dari ovarium, uterus dan bagian alat kelamin lainnya. Reproduksi atau
perkembangbiakan merupakan bagian dari ilmu faal
Reproduksi juga merupakan bagian dari proses tubuh yang bertanggung
jawab terhadap kelangsungan suatu generasi. Untuk kehidupan makhluk hidup
reproduksi tidak bersifat vital artinya tanpa adanya proses reproduksi makhluk
hidup tidak mati. Akan tetapi bila makhluk tidup tidak dapat bereproduksi maka
kelangsungan generasi makhluk hidup tersebut terancam dan punah, karena tidak
dapat dihasilkan keturunan
Oogenesis atau pembentukan ovum pada wanita telah dimulai sejak dalam
kandungan ibunya. Setelah bayi lahir, dalam tubuhnya telah ada sekitar satu juta
oosit primer. Sebagian oosit primer mengalami degenerasi sehingga ketika
memasuki masa puber jumlah tersebut menurun hingga tinggal sekitar 200 ribu
pada tiap ovariumnya. Oosit primer ini mengalami masa istirahat
1
kemudian proses oogenesis akan dilanjutkan setelah wanita memasuki masa
puber.
Sejak pertama mendapat menstruasi
Seorang wanita harus mengenal anatomi dan fisiologi organ
reproduksinya. Dengan mengetahui anatomi dan memahami fisiologi
reproduksinya maka seorang wanita tak perlu merasa cemas dan gelisah terhadap
perubahan-perubahan yang terjadi pada masa remaja dan itu adalah suatu hal yang
normal
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan anatomi fisiologi sistem reproduksi
perempuan?
2. Bagaimana anatomi sistem reproduksi perempuan?
3. Bagaimana anatomi sistem reproduksi pria?
1.3 Tujuan Makalah
Sejalan dengan rumusan di atas, makalah ini disusun untuk mengetahui
dan mendeskripsikan:
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui Apa yang dimaksud dengan anatomi
fisiologi sistem reproduksi perempuan
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui anatomi sistem reproduksi perempuan
3. Agar mahasiswa dapat mengetahui anatomi sistem reproduksi pria
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Pengertian Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi Perempuan
Berasal dari bahasa latin, yaitu: Anatomi; Ana= bagian, memisahkan,
Tomi
Sistem reproduksi adalah suatu rangkaian dan interaksi organ dan zat
dalam organisme yang dipergunakan untuk berkembang biak. Sistem reproduksi
pada suatu organisme berbeda antara jantan dan betina. Sistem reproduksi pada
perempuan berpusat di ovarium.
Jadi anatomi fisiologi sistem reproduksi perempuan merupakan ilmu
pengetahuan yang mempelajari tentang susunan suatu rangkaian dan interaksi
organ dan zat dalam organisme yang dipergunakan untuk berkembang biak.
2.2 Anatomi Sistem Reproduksi Perempuan
Genetalia Eksterna
a
Daerah yang menggunung di atas simfisis, yang akan ditumbuhi rambut
kemaluan
b)
menjelang dewasa di tumbuhi rambut lanjutan dari mons veneris.bertemunya labia
mayor membentuk komisura posterior.
c
suatu lipatan kanan dan kiri bertemu diatas preputium klitoridis dan dibawah
klitoris. Bagian belakang kedua lipatan setelah mengelilingi orifisium vagina
3
bersatu disebut faurchet
d)
dan ditutupi frenulum klitorodis. Glans klitoris berisi jaringan yang dapat
berereksi, sifatnya amat sensitif karena banyak memiliki serabut saraf.
e
anterior oleh klitoris dan dorsal oleh faurchet. Pada vestibulum juga bermuara
uretra dan 2 buah kelenjar skene dan 2 buah kelenjar bartholin, yang mana
kelenjar ini akan mengeluarkan sekret pada waktu koitus. Introitus vagina juga
terdapat disini.
f
membentuk semilunaris, anularis, tapisan, septata, atau fimbria. Bila tidak
berlubang disebut atresia himenalis atau hymen imperforata. Hymen akan robek
pada koitus apalagi setelah bersalin
g
h)
mulai dari klitoris, kanan kiri diatas bibir kecil, sampai ke belakang di batasi
perineum
Genetalia Interna
Merupakan alat kelamin yang tidak dapat dilihat dari luar, terletak
disebelah dalam dan hanya dapat dilihat dengan alat khusus atau dengan
pembedahan.
4
a
diantara kandung kencing dan rectum. Dinding depan vagina panjangnya 7-9 cm
dan dinding belakang 9-11 cm. dinding vagina berlipat-lipat yang berjalan sirkuler
dan disebut rugae, sedangkan ditengahnya ada bagian yang lebih keras disebut
kolumna rugarum.
Dinding vagina terdiri dari 3 lapisan yaitu: lapisan mukosa yang
merupakan kulit, lapisan otot dan lapisan jaringan ikat. Berbatasan dengan serviks
membentuk ruangan lengkung, antara lain forniks lateral kanan kiri, forniks
anterior dan posterior.
Bagian dari serviks yang menonjol ke dalam vagina disebut portio. Suplai
darah vagina diperoleh dari arteria uterina, arteria vesikalis inferior, arteria
hemoroidalis mediana san arteria pudendus interna. Fungsi penting vagina adalah
 Saluran keluar untuk mengalirkan darah haid dan sekret lain dari rahi
 Alat untuk bersenggama.
 Jalan lahir pada waktu bersalin.
b)
peritoneum, sedangkan rongga dalamnya dilapisi oleh mukosa rahim. Dalam
keadaan tidak hamil, rahim terletak dalam rongga panggul kecil diantara kandung
kencing dan rektum. Bentuknya seperti bola lampu yang gepeng atau buah
alpukat yang terdiri dari 3 bagian yaitu :
 badan rahim (
Bagian rahim antara kedua pangkal tuba disebut fundus uteri, merupakan
bagian proksimal rahim. Besarnya rhim berbeda-beda, tergantung pda usia dan
pernah melahirkan anak atau belum. Ukurannya kira-kira sebesar telur ayam
kampung. Pada nulipara ukurannya 5,5-8 cm x 3,4-4 cm x 2-2,5 cm, multipara 99,5

cm x 5,5-6 cm x 3- 3,5 cm. Beratnya 40-50 gram pada nulipara dan 60-70
gram pada multipara. Serviks uteri terbagi 2 bagian yaitu pars supravaginal dan
5
pars vaginal
Dinding rahim terdiri dari 3 lapisan yaitu :
 lapisan serosa
Dalam siklus menstruasi yang selalu berubah adalah endometrium.
Sikap dan letak uterus dalam rongga panggul terfiksasi dengan baik karena
disokong dan dipertahankan oleh :
 tonus rahim sendiri
 tekanan intra abdominal
 otot-otot dasar panggul
 ligamentum-ligamentum
2.3 Anatomi Sistem Reproduksi Pria
Struktur luar dari sistem reproduksi pria terdiri dari : penis, skrotum

Penis terdiri dari:
 Akar (
Lubang uretra
6
rongga yang berukuran lebih besar disebut korpus kavernosus, terletak
bersebelahan. Rongga yang ketiga disebut korpus spongiosum, mengelilingi
uretra. Jika rongga tersebut terisi darah, maka penis menjadi lebih besar, kaku dan
tegak (
b)
melindungi testis. Skrotum juga bertindak sebagai sistem pengontrol suhu untuk
testis, karena agar sperma terbentuk secara normal, testis harus memiliki suhu
yang sedikit lebih rendah dibandingkan dengan suhu tubuh. Otot kremaster pada
dinding skrotum akan mengendur atau mengencang sehinnga testis menggantung
lebih jauh dari tubuh
c
di dalam skrotum. Biasanya testis kiri agak lebih rendah dari testis kanan. Testis
menghasilkan Follicle Stimulating Hormone
Fungsi testis, terdiri dari :
 Membentuk gamet-gamet baru yaitu spermatozoa, dilakukan di Tubulus
seminiferus.
 Menghasilkan hormon testosteron, dilakukan oleh sel interstial. Testis
memiliki 2 fungsi, yaitu: Pembentukan sperma oleh tubulus seminiferus.
Pembentukan hormone testoteron oleh sel leydig
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem reproduksi pria dan wanita berbeda. Pada reproduksi pria
memiliki penis dan kelenjar testis untuk menghasilkan sperma, kematangan sel
sperma ditandai dengan mimpi basah pada usia pubertas.
Pada system reproduksi wanita memiliki vagina dan ovarium untuk menghasilkan
ovum. Kematangan sel telur atuovum ditandai menarche pada usia antara 13-16
tahun. Apabila terjadi pertemuanantara sel sperma dan sel ovum akan terjadi
kehamilan yang akan berkembang menjadi janin.
3.2 Saran
Penysun mengetahui bahwa makalah ini sangat jauh dari kata sempurna,
oleh karena itu saran dan kritik dari bapak/ibu guru sangat kami harapkan. Agar
makalah ini bisa lebih baik lagi dan bisa menjadi pembelajaran untuk kami
dikemudian hari.
Sekali lagi kami tunggu saran dan kritiknya. Terimakasih.
8