Selasa, 18 April 2017

MAPERTA Bergejolak Di Bumi Serambi Madinah



ARSANDI ARSAD
(Ketua Umum HIPMI-MALUT di Gorontalo)





              Indonesia merupakan sebuah Negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai Hak Asasi Manusia (HAM) dan Hukum yang berlaku di Indonesia, dalam Undang-Undang Dasar Tahun 1945 pasal 1 ayat 3 “Negara Indonesia adalah negara hukum”. Hal ini dilaksanakan sesuai dengan Undang-Undang. Nyatanya ini berbanding terbalik dengan kehidupan negara kita saat ini, dimana HAM dilanggar seenaknya oleh para penguasa tanpa memikirkan nasib kaum yang lemah.
              Kita ketahui bersama bahwa negara ini penuh dengan penguasa yang selalu haus dengan kekuasaan, penguasa yang selalu mengatasnamakan rakyat, tetapi rakyat yang selalu dijadikan korban, penguasa yang tidak kenyang akan tiga fitnah dunia, “Harta, Tahta, dan Wanita”. Tidak jarang rakyat selalu merintih, tapi apa daya rakyat tidak dapat berbuat apa-apa, para penguasa selalu bersolek di ketiak Undang-Undang yang mereka buat sendiri bukan untuk melindingi rakyat tetapi semata-mata untuk melinduungi diri mereka sendiri. Tikus berdasi merajalela, menggerogoti harta negara, tak pernah kenyang perut mereka, meski permata habis ditelannya, kini merdeka telah sirna dari bumi Indonesia, kini merdeka tinggal kata, tanpa ARTI tanpa MAKNA.
              Indonesia kaya akan sumber daya alam, tetapi tidak mampu mengelola hanya mampu diolah oleh bangsa asing yang terus menggerogoti hasil alam negara Indonesia. Lebih kerucut lagi ke Kabupaten Pulau Taliabu yang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Maluku Utara yang meruapakan kabupaten hasil pemekaran wilayah dari Kabupaten Kepulauan Sula. Dibentuk pada tahun 2013 dimana sebelahh Utara dibatasi oleh laut Maluku, sebelah timur Selat Capalulu, sebelah selatan Laut Banda, dan sebelah barat Keepulauan Banggai Laut. Nama Taliabu diambil dari atas kesepakatan dari Sultan Ternate dan Sultan Buton yang pada saat itu memperebutkan pulau tersebut.
              Kabupaten Pulau Taliabu merupakan salah satu wilayah negara Indonesia yang kaya akan sumber daya alam, dan suburnya lahan pertanian. Masukya PT. ADIDAYA TANGGUH yang merupakan salah satu anak perusahaan dari konlomerat Salim Group yang mengelola pertambangan, masuk ke Kabupaten Pulau Taliabu pada tahun 2007 dan belum mengantongi Izin Usaha Pertambangan (IUP), perusahaan ini hanya mengantongi Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) dari kementrian kehutanan nomor 606 Tahun 2010, dengan konsesi seluas 1.698.00 Hektar guna eksploitasi biji besi.
              Sangat disayangkan bahwa dengan luasan konsesi IPPKH tersebut telah melampaui luas daratan Pulau Taliabu yang berkisar 7.381.03 km². Hal ini sekali lagi, proses perijinan tidak mempertimbangkan daya dukung lingkungan, ini merupakan proses pengabaian terhadap konflik tenurial yang melilit masyarakat Pulau Taliabu, karena diatas kawasan yang dipinjam pakaikan untuk usaha pertambangan di Pulau Taliabu sudah mengambil sebagian besar lahan milik masyarakat sekitar yang berada di area ingkar tambang.
              Hal tersebut membuat warga masyarakat Pulau Taliabu kehilangan mata pencahariannya sebagai seorang petani yang lahannya digarap secra paksa oleh pihak pertambangan. Penduduk Pulau Taliabu mata pencaharian 90% petani dan 10% nelayan. Akhirnya masyarakat yang berada diarea lingkar tambang mengalami kerugian yang signifikan dimana lahan tersebut sudah ditanami dengan berbagai tumbuhan yang merupakan kebutuhan pokok dari masyarakat setempat di garap secara paksa oleh pihak PT. ADIDAYA TANGGUH tanpa mengganti rugi sepeserpun kepada masyarakat area lingkar tambang.
              Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Poko-Pokok Agraria, dimana dalam pasal 1 ayat (1) seluruh wilayah indonesia adalah kesatuan tanah-air dari seluruh rakyat Indonesia, yang bersatu sebagai bangsa Indonesia (2) Seluruh bumi, air, dan luar angkasa termasuk kekayaan alam yang terkandung didalamnya dalam wilayah Republik Indonesia sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa adalah bumi, air, dan ruang angkasa bangsa indonesia dan merupakan kekayaan nasional.
              Kabupaten Pulau Taliabu juga masih masuk dalam peta Indonesia tetapi kenapa hal ini tidak diindahkan dengan serius oleh pihak yang berwenang di Negara ini. Dengarlah suara kami wahai penguasa, sudah tidak adakah pemimpin yang bijaksana ??? yang memimpin tanpa menguras harta negara, dengarlah suara kami wahai penguasa sebagai rakyat yang lemah dan tertindas.
              Masyarakatpun mengamuk dan menyatakan kekecewaannya kepada pihak pertambangan dalam hal ini PT. ADIDAYA TANGGUH, tetapi malah dari pihak pertambangan menyarankan kepada warga setempat untuk bertanya langsung kepada pemerintah setempat, dapat kita garis bawahi bahwa sudah ada kerjasama antara pihak pertambangan dengan pemerintah setempat, bahkan aparat kepolisisan juga ikut terlibat dalam hal ini untuk melindungi PT. ADIDAYA TANGGUH yang di paksa keluar oleh masyarakat Pulau Taliabu.
              Peristiwa yang terjadi pada tanggal 25 Maret 2016, bak penampuang air setinggi 3 meter yang dibuat oleh PT. ADIDAYA TANGGH pecah dan menimpa dua bocah yang masing-masing bermur 3 tahun dan 9 tahun akhirnya menghembskan nafas terakhirnya dalam tragedi itu. Dari pihak keluarga mengajukan complain kepada pihak pertambangan PT. ADIDAYA TANGGUH, namun mereka berdalih kejadian tersebut adalah kelalaian dari pihak kontraktor yang dipakai oleh pihak perusahaan. PT. ADIDAYA TANGGUH memberikan santunan kepada keluarga sebesar 5 juta Rupiah atas hilangnnya nyawa 2 bocah tersebut. Garis merah yang dapat kita ambil bahwa 1 nyawa manusia yang dinilai oleh PT. ADIDAYA TANGGUH sebesar Rp, 2.500.00, sangat disayangkan saudara sekalian.
              Keresahan demi keresahan selalu di keluarkan oleh masyarakat Pulau Taliabu dengan menggelar aksi besar-besaran dengan tujuan mengusir PT. ADIDAYA TANGGUH dari Pulau Taliabu yang sudah sangat merugikan masyarakat setempat. Sangat miris bahwa aksi tersebut akhirnya dicekal oleh pihak kepolisisan dengan mengeluarkan tembakan secara membabi buta, warga tersebut akhirnya panik dan berhamburan meyelamatkan diri masing-masing ada yang masuk ke hutan, ke rawa-rawa dan lain sebagainya, akhirnya masyarakat tidak kembali ke tempat tinggal mereka karena dijaga ketat oleh pihak kepolisian warga pun mengonsumsi makanan apa adanya yang terdapat di hutan.
              Para aksi tersebut akhirnya ditangkap oleh pihak kepolisian dan dibawa ke Kapolres Kepulauan Sula Provinsi Maluku Utara ditahan, karena Kabupaten Pulau Taliabu belum memiliki kapolres sendiri. Nilai-nilai kemanusiaan dan Hak Asasi Manusia direnggut secara paksa dan brutal oleh pihak pertambangan tanpa memikirkan nasib masyarakat sekitar.
              Hail ini membuat kami mahasiswa yang studi di Provinsi Goontalo membentuk sebuah aliansi dengan nama “MAPERTA (Mahasiswa Peduli Rakyat Taliabu) di Gorontalo, tepatnya di Sekretariat HIPMI-MALUT di Gorontalo aliansi ini terdiri dari barbagai elemen organisasi baik itu organisasi daerah, intra kampus maupun ekstra, nama ini kami angkat bukan semata-mata tendensi politik atau lain sebagainya tetapi atas rasa kepedulian kami sebagai manusia yang memiliki hari nurani
              Kami Mahasiswa Peduli Rakyat Taliabu (MAPERTA di Gorontalo) menolak secara tegas pelanggaran HAM yang terjadi di Kabupaten Pulau Taliabu, hal ini sangat mencoreng nama negara kita sebagai negara yang berasaskan kepada Pancasila dan menjnjung tinggi Hukum yang berlaku dinegara kita ini.


              Kamis, 13 April 2017 MAPERTA turun ke jalan dengan menggelar aksi damai di depan gerbang utama Universitas Negeri Gorontalo dengan tuntutan Bubarkan/usir PT. ADIDAYA TANGGUH dari Kabupaten Pulau Taliabu Provinsi Maluku Utara, Bebaskan beberapa tahanan yang ditahan oleh kapolres Kepulauan Sula (Sanana), Tanggkap pelanggar HAM, serta copot jabatan Kapolda Maluku Utara. Aksi ini kami buat semata-mata atas bentuk kekecewaan kami terhadap PT. ADIDAYA TANGGUH dan Pemerintah Daerah setempat.


              Senin, 17 April 2017 Kami MAPERTA di Gorontalo mengelar aksi yang ke-2 masih dengan tuntutan yang sama dan lokasi yang sama di depan gerbang utama Universitas Negeri Gorontalo yaitu menolak pelanggar HAM di Kabupaten Pulau Taliabu. Suara megafon kami yang lantang di bumi serambi madinah tidak akan padam sampai tuntasnya kasus yang ada di Pulau Taliabu Provinsi Maluku Utara.
              Apabila usul selalu di tolak tanpa di timbang suara di bungkam, kritik dilarang tanpa alasan, dituduh subversif dan mengganggu kemanan, mungkin kita terbelenggu dalam propaganda bagai mainan tanpa harapan maka cuma ada satu kata untuk itu.. LAWAN.... Negeri ini sebenarnya sudah cukup untuk membangun sebuah tenaga listrik yang bertenaga air mata, sebab kesedihan rakyat cudah sangat cukup untuk itu.




              Untuk itu, kami aliansi MAPERTA (Mahasiswa Peduli Rakyat Taliabu) di Gorontalo mengajak kepada seluruh masyarakat Indonesia mari sama-sama kita kawal kasus ini sampai tuntas, lawan para penguasa yang sudah buta akan nilai-nilai kemanusiaan.

Rabu, 15 Februari 2017

F I L S A F A T

6.1 CARA-CARA MENEMUKAN PENGETAHUAN
Ada 4 (empat) cara untuk menemukan pengetahuan, yaitu :
1.      Metode kegigihan
2.      Metode kewibawaan
3.      Metode a priori
4.      Metode sains
Metode kegigihan banyak digunakan di dalam lingkungan masyarakat yang masih sangat erat hubungan nya dengan lingkungan alam tempat hidup nya, metode kegigihan ini berasal dari pengalaman pengalaman yang pernah di dapat serta usaha-usaha yang telah dilakukan.
Metode kewibawaan adalah sebuah metode yang digunakan oleh orang-orang yang memiliki gelar dan kedudukan yang tinggi atau memiliki pengetahuan yang dipercaya banyak orang bahwa pengetahuan yang dimiliki tersebut benar.
Metode a priori atau  yang lebih sering disebut metode intuisi. Suatu hal yang dianggap benar Karenna tanpak nya “jelas benar” Dari pengetahuan a priori ini kemudian dikembalikan lebih lanjut pengetahuan lain. Yang menjadi pertanyaan pada cara ini ialah apa yang dimaksud dengan “jelas benar”, karena setiap orang boleh saja mempunyai citra yang berlainan mengenai apa yang dimaksud “jelas benar” itu.
Metode sains adalah metode yang secara khas menonjol di atas ketiga metode lain nya, karena dalam menemukan dan mengembangkan pengetahuan, disepanjang proses penemuan pengetahuan itu metode ini selalu menilai dan memperbaiki pengetahuan yang diperoleh itu secara terus menerus melalui berbagai macam batu-uji.
Metode sains dikenal sebagai suatu cara menemukan pengetahuan yang objective karena pengetahuann yang ditemukan itu harus objective, maka pada dasar nya semua persyaratan  yang dimintakkan lain, apabila semuapersyaratan yang dimintakan lain telah terpenuhi, siapa yang telah menemukan nya, ia akan mendapatkkan akibat yang sama. Itulah sebabnya mengapa dikatakan bahwa inti sains adalah perumamaan.

6.2 ALIRAN AKAL ATAU RASIONALISME
Semua penalaran yang dilakukan oleh mazhab rasionalisme bersandar pada apa yang dikenal dengan nama deduksi. Yang dimaksud dengan dedukssi ialah suatu pembuktian dengan menggunakan logika. Kesimpulan mengenai suatu hal diperoleh dengan menirukan nya dari pernyataan-pernyataan lain yang disebut premis (alasan) yang mendasari argument (bahan perrbedaan ppendapat) argumenn yang dipakai disusun sedemikian hingga apabila premis nya benar, kesimpulan nya pun harus benar.

6.3 ALIRAN PENGALAMAN ATAU EMPIRISME
Pemikir yang lebih mempercayai indra nya, mereka ini termasuk mazhab Empirisme dan mereka mencoba mengumpulkan pengetahuan yang benar atas dasar pengalaman. Para kaum empiris mengembangkan cara dengan cara mengembangkan pengetahuan nya lewat pengamatan nya dari pengalaman itu menjadi pengetahuan yang cakupan nya lebih luas dan bersifat umum. Penalaran seperti ini disebut induksi. Berapa besar risiko yang berani di tanggung orang yang mengadakan induksi yang bergantung pada kegawatan yang diakibatkan kesalahan penalaran itu.

6.4 METODE SAINS SEBAGAI BAHASA PENEMU PENGETAHUAN
Dari pengumpulan pengamatan yang dilakukan terhadap berbagai percobaan, melalui induksi disusun suatu prasangka yang dianggap dijadikan keterangan mengapa kumpulan pengamatan itu dapat terjadi. Pengamatan itu adalah pernyataan tunggal yang benar berupa penilaian, pertimbangan, fakta atau data yang biasanya diucapkan dalam bentuk angka-angka hasil pengukuran. Karena tambahan pengalamn adalah sebenarnya suatu proses belajar, penelitian ilmiah dapat dianggap sebagai suatu proses berulang dalam belajar atau berkelanjutan.

6.5 LANGKAH – LANGKAH PENELITIAN BERDASARKAN PENGALAMAN
Langkah – langkah penelitian berdasarkan pengalaman disusun sebagai berikut :
1.      Penyusunan model matematika
2.      Perancangan percobaan
3.      Penarikan contoh
4.      Teknik pengukuran
5.      Penanganan data
6.      Pengujian hipotesis
7.      Penemuan fungsi respons dan peramal
8.      Teori pengambilan keputusan
9.      Sidik peubbah ganda

RANGKUMAN
BAB 6 BAHASA PENEMU PENGETAHUAN

6.1 CARA-CARA MENEMUKAN PENGETAHUAN
Ada 4 (empat) cara untuk menemukan pengetahuan, yaitu :
1.      Metode kegigihan
2.      Metode kewibawaan
3.      Metode a priori
4.      Metode sains
Metode kegigihan banyak digunakan di dalam lingkungan masyarakat yang masih sangat erat hubungan nya dengan lingkungan alam tempat hidup nya, metode kegigihan ini berasal dari pengalaman pengalaman yang pernah di dapat serta usaha-usaha yang telah dilakukan.
Metode kewibawaan adalah sebuah metode yang digunakan oleh orang-orang yang memiliki gelar dan kedudukan yang tinggi atau memiliki pengetahuan yang dipercaya banyak orang bahwa pengetahuan yang dimiliki tersebut benar.
Metode a priori atau  yang lebih sering disebut metode intuisi. Suatu hal yang dianggap benar Karenna tanpak nya “jelas benar” Dari pengetahuan a priori ini kemudian dikembalikan lebih lanjut pengetahuan lain. Yang menjadi pertanyaan pada cara ini ialah apa yang dimaksud dengan “jelas benar”, karena setiap orang boleh saja mempunyai citra yang berlainan mengenai apa yang dimaksud “jelas benar” itu.
Metode sains adalah metode yang secara khas menonjol di atas ketiga metode lain nya, karena dalam menemukan dan mengembangkan pengetahuan, disepanjang proses penemuan pengetahuan itu metode ini selalu menilai dan memperbaiki pengetahuan yang diperoleh itu secara terus menerus melalui berbagai macam batu-uji.
Metode sains dikenal sebagai suatu cara menemukan pengetahuan yang objective karena pengetahuann yang ditemukan itu harus objective, maka pada dasar nya semua persyaratan  yang dimintakkan lain, apabila semuapersyaratan yang dimintakan lain telah terpenuhi, siapa yang telah menemukan nya, ia akan mendapatkkan akibat yang sama. Itulah sebabnya mengapa dikatakan bahwa inti sains adalah perumamaan.

6.2 ALIRAN AKAL ATAU RASIONALISME
Semua penalaran yang dilakukan oleh mazhab rasionalisme bersandar pada apa yang dikenal dengan nama deduksi. Yang dimaksud dengan dedukssi ialah suatu pembuktian dengan menggunakan logika. Kesimpulan mengenai suatu hal diperoleh dengan menirukan nya dari pernyataan-pernyataan lain yang disebut premis (alasan) yang mendasari argument (bahan perrbedaan ppendapat) argumenn yang dipakai disusun sedemikian hingga apabila premis nya benar, kesimpulan nya pun harus benar.

6.3 ALIRAN PENGALAMAN ATAU EMPIRISME
Pemikir yang lebih mempercayai indra nya, mereka ini termasuk mazhab Empirisme dan mereka mencoba mengumpulkan pengetahuan yang benar atas dasar pengalaman. Para kaum empiris mengembangkan cara dengan cara mengembangkan pengetahuan nya lewat pengamatan nya dari pengalaman itu menjadi pengetahuan yang cakupan nya lebih luas dan bersifat umum. Penalaran seperti ini disebut induksi. Berapa besar risiko yang berani di tanggung orang yang mengadakan induksi yang bergantung pada kegawatan yang diakibatkan kesalahan penalaran itu.

6.4 METODE SAINS SEBAGAI BAHASA PENEMU PENGETAHUAN
Dari pengumpulan pengamatan yang dilakukan terhadap berbagai percobaan, melalui induksi disusun suatu prasangka yang dianggap dijadikan keterangan mengapa kumpulan pengamatan itu dapat terjadi. Pengamatan itu adalah pernyataan tunggal yang benar berupa penilaian, pertimbangan, fakta atau data yang biasanya diucapkan dalam bentuk angka-angka hasil pengukuran. Karena tambahan pengalamn adalah sebenarnya suatu proses belajar, penelitian ilmiah dapat dianggap sebagai suatu proses berulang dalam belajar atau berkelanjutan.

6.5 LANGKAH – LANGKAH PENELITIAN BERDASARKAN PENGALAMAN
Langkah – langkah penelitian berdasarkan pengalaman disusun sebagai berikut :
1.      Penyusunan model matematika
2.      Perancangan percobaan
3.      Penarikan contoh
4.      Teknik pengukuran
5.      Penanganan data
6.      Pengujian hipotesis
7.      Penemuan fungsi respons dan peramal
8.      Teori pengambilan keputusan
9.      Sidik peubbah ganda



Rabu, 06 April 2016

Manajemen Strategi



Tugas Manajemen Strategi

Manajemen Strategi
Di
S
U
S
U
N
OLEH
Arsandi Arsad
S2115019




Universitas Ichsan Gorontalo
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Jurusan Ilmu Pemerintahan
2016
1.      Jelaskan arti dari :
a)      Manajemen
b)      Strategi
c)      Manajemen Strategi
2.      Bagaimana proses penyusunan rencana strategi di sektor publik.
3.      Masalah-masalah apa yang di hadapi dalam manajemen sektor publik.
4.      Faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen strategi menurut para ahli, serta konsep dari Manajemen Strategi.
5.      Tulislah Visi dan Misi Universitas Ichsan Gorontalo.

Jawaban

1.      Arti dari
a)      Manajemen, merupakan Manajemen berasal dari bahasa inggris yaitu "Manage" yang berarti, mengurus, mengelola, mengendalikan, mengusahakan, memimpin. Sedangkan Pengertian Manajemen secara etimologis adalah seni melaksanakan dan mengatur. Pengertian manajemen juga dipandang sebagai disiplin ilmu yang mengajarkan proses mendapatkan tujuan organisasi dalam upaya bersama dengan sejumlah orang atau sumber milik organisasi. Orang yang melakukan manajemen disebut dengan manajer.
b)     Strategi, merupakan Strategi secara umum adalah teknik untuk mendapatkan kemenangan (victory) pencapaian tujuan (to achieve goals).
c)      Manajemen Strategi,manajemen strategis merupakan proses atau rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan cara melaksanakannya, yang dibuat oleh pimpinan dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran di dalam suatu organisasi, untuk mencapai tujuan
2.      Proses penyusunan rencana strategi di sektor publik
a)      Evalusi Hasil Pelaksanaan Tahun Lalu dan Penetapan prosedur Perencanaan.
b)      Organisasi Pendukung Perencanaan.
c)      Penetapan Asumsi Perencanaan 4) Kriteria Evaluasi hasil Perencanaan.
d)     Penyusunan indicator program.
3.      Masalah-masalah yang dihadapi dalam manajemen sektor publik
a)      Karena adanya perbedaan mendasar dalam undang-undang dasarnya, dimana sektor publik menggunakan konstitusi negara tersebut, sedangkan sektor publik sangat fleksibel dengan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga perusahaan tersebut, menjadikan sektor publik lebih kaku dan ketika membuat suatu program kegiatan, harus melakukan cross check dengan undang-undang yang telah ada sehingga program tersebut tidak melanggar undang-undang dan sesuai prosedur instansi tersebut,
b)      Karena organisasi publik merupakan perpanjangan tangan dari konstituen parlemen yang mengusung aspirasi rakyatnya, maka organisasi publik lebih terbuka untuk lingkungan eksternal dibanding swasta. Hal ini menjadikan setiap kinerja organisasi tersebut akan menjadi sorotan rakyat apabila visi dan misi maupun program yang diusung jauh dari harapan rakyat (pengguna layanan) yang ke depannya secara tidak langsung, dapat mengakibatkan ketidakpercayaan rakyat terhadap pemerintah dan mengganggu stabilitas keamanan negara (misal dengan para rakyat berdemonstrasi maupun membuat kerusuhan).
c)      Adanya budaya yang sangat melekat dan menjadi karakteristik umum organisasi publik yaitu birokrasi. Yaitu prosedur pemerintah yang kadang rumit, berjenjang dan kaku, sehingga memerlukan waktu lama dalam menyelesaikan suatu tugas/masalah. Pegawai dalam bekerja pun kurang profesional dan masih terjadi KKn di beberapa lini, membuat pemerintah membentuk pengendalian internal dan external dalam rangka menertibkan dan mendisiplinkan para pegawai tersebut.
d)     Proses pengukuran kinerja di instansi pemerintah lebih sulit apabila dibandingkan dengan pengukuran kinerja pada sektor swasta. Output dan tujuan sektor swasta jelas yaitu produk atau jasa dijual sehingga memperoleh keuntungan sedangkan pemerintah memiliki cakupan kerja yang lebih luas dan rumit dalam mengukur tujuannya dan mengukur hasilnya (outcome dan impact).
e)      Keterbatasan informasi bahkan asimetri informasi juga menjadi kendala bagi organisasi untuk dapat menghasilkan pengambilan keputusan yang berkualitas. Hal ini biasanya muncul karena adanya pembelokan tujuan insentif terkait penerapan manajemen strategi. Para manajer pelaksana dapat memberikan informasi yang salah dengan harapan memberikan kesan positif terhadap kinerja mereka yang sebenarnya menurut kondisi nyata tidak cukup baik.
4.      Manajemen Strategi
a)      Faktor-faktor yang mempengaruhi Manajemen Strategi menurut John A Pearce II
1)      Sifat dan Nilai Manajemen Strategi
Mengelola aktivitasrisk-aktivitas internal perusahaan hanya sebagian dari tanggung jawab eksekutif yang modern. Eksekutif yang modern harus juga menanggapi tantangan–tantangan yang diakibatkan oleh lingkungan eksternal yang cepat dan juga tidak bersahabat. John A Pearce II
2)      Dimensi Keputusan Strategi
3)      Tiga Tingkat Strategi
Hirarki pengambilan keputusan dari suatu perusahaan terdiri dari 3 tingkatan. Pada puncak dari hirarki ini adalah tingkat korporat (corporate level), yang terdiri atas dewan direksi dan pejabat eksekutif kepala (CEO/Chief Executive Officer). Mereka bertanggung jawab untuk kinerja keuangan perusahaan dan untuk mencapai tujuan non-keuangan, seperti meningkatkan citra perusahaan untuk memenuhi tanggung jawab sosial. Sampai tingkat tertentu, sikap pada tingkat korporat merefleksi perhatian pemegang saham dan masyarakat.


4)      Karakteristik dan Keputusan Manajemen Strategi
Karakteristik manajemen strategi bervariasi dengan tingkat aktivitas strategi yang dipertimbangkan, keputusan – keputusan pada tingkat korporat cenderung lebih berorientasi pada nilai (value oriented)
5)      Formalitas Dalam Manajemen Strategi
Formalitas dari nsistem manajemen strategi bervariasi. Formalitas (formality) merupakan tingkat sejauh mana  partisipasi, tanggung jawab, wewenang, dan keleluasaan dalam pengambilan keputusan dispesifikasi.
6)      Pembuat Strategi (Strategy makers)
Kelompok manajemen strategi yang ideal termasuk pengambil keputusan dari seluruh tingkat perusahaan (tingkat korporat, usaha, dan fungsional) misalnya CEO (chief Executive Officer), manajer produk, dan kepala bagian fungsional. Sebagai tambahan, kelompok tersebut memperoleh masukan dari staf perencanaan perusahaan, apabila staf tersebut ada, dan dari manajer dan penyelia yang tingkatannya lebih rendah. Yang terakhir ini memberikan data untuk keputusan strategi dan kemudian melakukan implementasi strategi.
7)      Manfaat Manajemen Strategi
Dengan menggunakan pendekatan manajemen strategi, manajer pada seluruh tingkatan perusahan berinteraksi dalam perencanaan dan pengimplementasian. Akibatnya, konsekuensi perilaku dari manajemen strategi adalah sama dengan pengambilan keputusan partisipatif. Sebab itu, suatu penilaian yang akurat dari pengaruh formulasi strategi atas kinerja organisasi memerlukan tidak hanya kriteria penilaian keuangan, akan tetapi juga kriteria penilaian non-keuangan-tolok ukur dari akibat yang didasarkan pada perilaku. Dalam kenyataannya, meningkatkan konsekuensi perilaku positif juga memungkinkan perusahaan mencapai tujuan keuanganya. Bagaimanapun, dengan mengabaikan kemampuan dari rencana strategi,
8)      Kelemahan Potensi Manajemen Strategi
Menurut J. Kim Dedee, manajemen strategi menyababkan manajer
ü  Gagal melakukan adopsi falsafah perencanaan jangka panjang.
ü  Memisahkan perencanaan dari sandaran manajemen korporat.
ü  Menjadi demikian member perhatian pada tanggung jawab perencanaan jangka panjang sehingga manajer mengabaikan tugas-tugas manajemen saar sekarang.
9)      Resiko Manajemen Strategi
Manajer harus dilatih untuk mengamankan tiga tipe konsekuensi negative yang tidak diinginkan dari keterlibatan dalam formulasi strategi.
Yang pertama, waktu yang manajer gunakan dalam proses manajemen strategi mungkin mempunyai pengaruh negative pada tanggung jawab operasional. Manajer harus dilatih untuk meminimalkan pengaruh tersebut dengan melakukan penjadwalan kewajiban mereka agar memungkinkan waktu yang diperlukan untuk aktivitas strategi.
Yang kedua, apabila pembuat strategi (formulator) tidak secara mendalam terlibat dalam implementasi, maka mereka dapat mengelak tanggung jawab pribadi mereka untuk keputusan yang di ambil .
Yang ketiga, manajer strategi harus dilatih untuk mengantisipasi dan menaggapi kekecewaan dari bawahan yang berpartisipasi atas pengharapan yang tidak tercapai.
b)      Konsep Manajemen Strategi
1)      Perencanaan Strategi
2)      Tingkatan Strategi
3)      Model Manajemen Strategi
4)      Manfaat Manajemen Strategi
5)      Manajemen strategis dalam perusahaan kecil, organisasi nirlaba, dan pemerintah

5.      Visi dan Misi Universitas Ichsan Gorontalo
a)      Visi
“Terwujudnya Universitas yang berkualitas, bermartabat dan berdaya saing Nasional dan Internasional pada Tahun 2033”.
b)     Misi
1.      Mengembangkan Pendidikan dan Pengajaran, penelitian dan Pengabdian pada masyarakat serta kegiatan penunjang lainnya yang berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi.
2.      Meningkatkan pengelolaan sumberdaya manusia dan civitas akademika yang berkualitas, efisien, efektif, produktif serta memiliki keuggulan kompetitif, komperatif, di tengah-tengah masyarakat dalam rangka menunjang pembangunan Nasional, regional asean, Internasional.
3.      Meningkatkan kerjasama yang sinergis dan simetrikal, saling menguntungkan dengan lembaga sosial terkait lainnya di dalam dan di luar negeri.
4.      Meningkatkan kuantitas dan kualitas, sarana dan pra sarana pendidikan serta teknologi informasi yang setara dengan standar Internasional.
5.      Mengembangkan sistem pengelolaan dana (revenue genertaing) yang menunjang dan menjamin terselenggaranya program/kegiatan serta peningkatan kesejahteraan civitas akademika dan unsur penunjang lainnya.