Tugas Manajemen Strategi
Manajemen
Strategi
Di
S
U
S
U
N
OLEH
Arsandi
Arsad
S2115019
Universitas
Ichsan Gorontalo
Fakultas Ilmu
Sosial Dan Ilmu Politik
Jurusan Ilmu
Pemerintahan
2016
1.
Jelaskan arti
dari :
a)
Manajemen
b)
Strategi
c)
Manajemen
Strategi
2.
Bagaimana proses
penyusunan rencana strategi di sektor publik.
3.
Masalah-masalah
apa yang di hadapi dalam manajemen sektor publik.
4.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi manajemen strategi menurut para ahli, serta konsep dari
Manajemen Strategi.
5.
Tulislah Visi
dan Misi Universitas Ichsan Gorontalo.
Jawaban
1.
Arti dari
a)
Manajemen,
merupakan Manajemen berasal dari bahasa inggris yaitu "Manage" yang
berarti, mengurus, mengelola, mengendalikan, mengusahakan, memimpin. Sedangkan
Pengertian Manajemen secara etimologis adalah seni melaksanakan dan mengatur.
Pengertian manajemen juga dipandang sebagai disiplin ilmu yang mengajarkan
proses mendapatkan tujuan organisasi dalam upaya bersama dengan sejumlah orang
atau sumber milik organisasi. Orang yang melakukan manajemen disebut dengan manajer.
b)
Strategi,
merupakan Strategi secara umum adalah teknik untuk mendapatkan kemenangan
(victory) pencapaian tujuan (to achieve goals).
c)
Manajemen Strategi,manajemen
strategis merupakan proses atau rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang
bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan cara melaksanakannya, yang
dibuat oleh pimpinan dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran di dalam suatu
organisasi, untuk mencapai tujuan
2.
Proses
penyusunan rencana strategi di sektor publik
a)
Evalusi Hasil
Pelaksanaan Tahun Lalu dan Penetapan prosedur Perencanaan.
b)
Organisasi
Pendukung Perencanaan.
c)
Penetapan Asumsi
Perencanaan 4) Kriteria Evaluasi hasil Perencanaan.
d)
Penyusunan
indicator program.
3.
Masalah-masalah
yang dihadapi dalam manajemen sektor publik
a)
Karena adanya
perbedaan mendasar dalam undang-undang dasarnya, dimana sektor publik
menggunakan konstitusi negara tersebut, sedangkan sektor publik sangat
fleksibel dengan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga perusahaan tersebut,
menjadikan sektor publik lebih kaku dan ketika membuat suatu program kegiatan,
harus melakukan cross check dengan undang-undang yang telah ada sehingga
program tersebut tidak melanggar undang-undang dan sesuai prosedur instansi
tersebut,
b)
Karena
organisasi publik merupakan perpanjangan tangan dari konstituen parlemen yang
mengusung aspirasi rakyatnya, maka organisasi publik lebih terbuka untuk
lingkungan eksternal dibanding swasta. Hal ini menjadikan setiap kinerja
organisasi tersebut akan menjadi sorotan rakyat apabila visi dan misi maupun
program yang diusung jauh dari harapan rakyat (pengguna layanan) yang ke
depannya secara tidak langsung, dapat mengakibatkan ketidakpercayaan rakyat
terhadap pemerintah dan mengganggu stabilitas keamanan negara (misal dengan
para rakyat berdemonstrasi maupun membuat kerusuhan).
c)
Adanya budaya
yang sangat melekat dan menjadi karakteristik umum organisasi publik yaitu
birokrasi. Yaitu prosedur pemerintah yang kadang rumit, berjenjang dan kaku,
sehingga memerlukan waktu lama dalam menyelesaikan suatu tugas/masalah. Pegawai
dalam bekerja pun kurang profesional dan masih terjadi KKn di beberapa lini,
membuat pemerintah membentuk pengendalian internal dan external dalam rangka
menertibkan dan mendisiplinkan para pegawai tersebut.
d)
Proses
pengukuran kinerja di instansi pemerintah lebih sulit apabila dibandingkan
dengan pengukuran kinerja pada sektor swasta. Output dan tujuan sektor swasta
jelas yaitu produk atau jasa dijual sehingga memperoleh keuntungan sedangkan
pemerintah memiliki cakupan kerja yang lebih luas dan rumit dalam mengukur
tujuannya dan mengukur hasilnya (outcome dan impact).
e)
Keterbatasan
informasi bahkan asimetri informasi juga menjadi kendala bagi organisasi untuk
dapat menghasilkan pengambilan keputusan yang berkualitas. Hal ini biasanya muncul
karena adanya pembelokan tujuan insentif terkait penerapan manajemen strategi.
Para manajer pelaksana dapat memberikan informasi yang salah dengan harapan
memberikan kesan positif terhadap kinerja mereka yang sebenarnya menurut
kondisi nyata tidak cukup baik.
4.
Manajemen
Strategi
a)
Faktor-faktor
yang mempengaruhi Manajemen Strategi menurut John A Pearce II
1)
Sifat dan Nilai Manajemen Strategi
Mengelola
aktivitasrisk-aktivitas internal perusahaan hanya sebagian dari tanggung jawab
eksekutif yang modern. Eksekutif yang modern harus juga menanggapi tantangan–tantangan
yang diakibatkan oleh lingkungan eksternal yang cepat dan juga tidak
bersahabat. John A Pearce II
2)
Dimensi Keputusan Strategi
3)
Tiga Tingkat Strategi
Hirarki
pengambilan keputusan dari suatu perusahaan terdiri dari 3 tingkatan. Pada
puncak dari hirarki ini adalah tingkat korporat (corporate level), yang terdiri
atas dewan direksi dan pejabat eksekutif kepala (CEO/Chief Executive Officer).
Mereka bertanggung jawab untuk kinerja keuangan perusahaan dan untuk mencapai
tujuan non-keuangan, seperti meningkatkan citra perusahaan untuk memenuhi
tanggung jawab sosial. Sampai tingkat tertentu, sikap pada tingkat korporat
merefleksi perhatian pemegang saham dan masyarakat.
4)
Karakteristik dan Keputusan Manajemen Strategi
Karakteristik
manajemen strategi bervariasi dengan tingkat aktivitas strategi yang
dipertimbangkan, keputusan – keputusan pada tingkat korporat cenderung lebih
berorientasi pada nilai (value oriented)
5)
Formalitas Dalam Manajemen Strategi
Formalitas dari nsistem
manajemen strategi bervariasi. Formalitas (formality) merupakan tingkat sejauh
mana partisipasi, tanggung jawab,
wewenang, dan keleluasaan dalam pengambilan keputusan dispesifikasi.
6)
Pembuat Strategi (Strategy makers)
Kelompok manajemen
strategi yang ideal termasuk pengambil keputusan dari seluruh tingkat
perusahaan (tingkat korporat, usaha, dan fungsional) misalnya CEO (chief
Executive Officer), manajer produk, dan kepala bagian fungsional. Sebagai
tambahan, kelompok tersebut memperoleh masukan dari staf perencanaan
perusahaan, apabila staf tersebut ada, dan dari manajer dan penyelia yang
tingkatannya lebih rendah. Yang terakhir ini memberikan data untuk keputusan
strategi dan kemudian melakukan implementasi strategi.
7)
Manfaat Manajemen Strategi
Dengan menggunakan pendekatan manajemen strategi,
manajer pada seluruh tingkatan perusahan berinteraksi dalam perencanaan dan
pengimplementasian. Akibatnya, konsekuensi perilaku dari manajemen strategi
adalah sama dengan pengambilan keputusan partisipatif. Sebab itu, suatu
penilaian yang akurat dari pengaruh formulasi strategi atas kinerja organisasi
memerlukan tidak hanya kriteria penilaian keuangan, akan tetapi juga kriteria
penilaian non-keuangan-tolok ukur dari akibat yang didasarkan pada perilaku. Dalam
kenyataannya, meningkatkan konsekuensi perilaku positif juga memungkinkan
perusahaan mencapai tujuan keuanganya. Bagaimanapun, dengan mengabaikan
kemampuan dari rencana strategi,
8) Kelemahan Potensi Manajemen Strategi
Menurut J. Kim Dedee, manajemen strategi menyababkan
manajer
ü Gagal
melakukan adopsi falsafah perencanaan jangka panjang.
ü Memisahkan
perencanaan dari sandaran manajemen korporat.
ü Menjadi
demikian member perhatian pada tanggung jawab perencanaan jangka panjang
sehingga manajer mengabaikan tugas-tugas manajemen saar sekarang.
9) Resiko Manajemen Strategi
Manajer
harus dilatih untuk mengamankan tiga tipe konsekuensi negative yang tidak
diinginkan dari keterlibatan dalam formulasi strategi.
Yang
pertama, waktu yang manajer gunakan dalam proses manajemen strategi mungkin
mempunyai pengaruh negative pada tanggung jawab operasional. Manajer harus
dilatih untuk meminimalkan pengaruh tersebut dengan melakukan penjadwalan
kewajiban mereka agar memungkinkan waktu yang diperlukan untuk aktivitas strategi.
Yang kedua,
apabila pembuat strategi (formulator)
tidak secara mendalam terlibat dalam implementasi, maka mereka dapat mengelak
tanggung jawab pribadi mereka untuk keputusan yang di ambil .
Yang ketiga,
manajer strategi harus dilatih untuk mengantisipasi dan menaggapi kekecewaan
dari bawahan yang berpartisipasi atas pengharapan yang tidak tercapai.
b)
Konsep Manajemen
Strategi
1)
Perencanaan
Strategi
2)
Tingkatan
Strategi
3)
Model Manajemen
Strategi
4)
Manfaat
Manajemen Strategi
5)
Manajemen
strategis dalam perusahaan kecil, organisasi nirlaba, dan pemerintah
5.
Visi dan Misi
Universitas Ichsan Gorontalo
a)
Visi
“Terwujudnya
Universitas yang berkualitas, bermartabat dan berdaya saing Nasional dan
Internasional pada Tahun 2033”.
b)
Misi
1.
Mengembangkan
Pendidikan dan Pengajaran, penelitian dan Pengabdian pada masyarakat serta
kegiatan penunjang lainnya yang berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi.
2.
Meningkatkan
pengelolaan sumberdaya manusia dan civitas akademika yang berkualitas, efisien,
efektif, produktif serta memiliki keuggulan kompetitif, komperatif, di
tengah-tengah masyarakat dalam rangka menunjang pembangunan Nasional, regional
asean, Internasional.
3.
Meningkatkan
kerjasama yang sinergis dan simetrikal, saling menguntungkan dengan lembaga
sosial terkait lainnya di dalam dan di luar negeri.
4.
Meningkatkan
kuantitas dan kualitas, sarana dan pra sarana pendidikan serta teknologi
informasi yang setara dengan standar Internasional.
5.
Mengembangkan
sistem pengelolaan dana (revenue genertaing) yang menunjang dan menjamin
terselenggaranya program/kegiatan serta peningkatan kesejahteraan civitas
akademika dan unsur penunjang lainnya.