ETIKA
PEMERINTAHAN
A.
Pemerintahan
Sebagai Gerakan Moral
Untuk
menilai seseorang aparat pemerintahan harus dipertanyakan agamanya yang bias
disebut dengan SQ (sprittual questiont) dan dipilah-pilah keberadaan agamanya
(sprittual questiont).
Namun
keberadaan agama terkadang berlainan misalnya apabila seorang pejabat
pemerintah tersebut menempatkan kasih diatas segala-galanya, yang menjadi
persoalan adalah apakah pejabat pemerintah tersebut dapat mengasihi pemerkosa
dan perampok, dalam pandangan agama walaupun memang harus mengasihi sesama umat
manusia terutama orang-orang seperti yatim piatu, fakir miskin, orang tua
jompo, orang dalam perjalanan dan orang menuntut ilmu, bahkan harus memperlakukan
tumbuh-tumbuhan dan hewan sebagai mana yang ditunjukan allah dan rasul-Nya,
jadi kasih itu ditunjukan kepada kebaikan itu sendiri, jadi bukan melindungi
kejahatan dan dekadensi moral.
Banyak
sekali ditemui ilmuan yang mengatakan bahwa disiplin ilmu itu adalah bebas
nilai, bahkan ditemui para ilmuan dalam meneliti dan menulis tentang rekayasa
dalam pemerintahan, dan yang bersangkutan sudah barang tentu memang
menyetujuinya, secara logika hal ini memang benar tetapi secara moral ini tidak
baik. Selain itu ditemui para moralis yang mencegah terjadinya perang,
meniadakan hukuman mati, memperjuangkan hak asasi manusia termasuk bagi pelaku
dekedensi moral sekalipun, dengan begitu secara moral hal itu memang baik
tetapi secara logika tidak benar.
Ketika
bintang film Illona SStaller dari italia serta Julia peres, Ayu Azhari dan
Maria Eva dari Indonesia tampil didepan kamera begitu vulgar masih ada ilmuan
yang mengucapkan bahwa hal tersebut sah-sah saja, dan boleh saja Karen secara
secular pada gilirannya nanti suda barang tentu melahirkan Penerimaan
Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui peningkatan lokalisasi prostitusi
meningkat dratis. Fakta empiris nanti yang akan diangkat adalah ilmuan yang
lemah dalam hal moral, tetapi sebaliknya ada pula para moralis yang relative
lemah pada keilmuan, atau kasarnya orang pintar yang tidak berbudi, dan orang
budi yang bodoh.
Bebas
nilai sesungguhnya adalah tuntunan yang ditunjukan ilmu pengetahuan agar ilmu
pengetahuan dikembangkan dengan tidak memperhatikan nilai-nilai lain di luar
ilmu pengetahuan, tuntunan dasar agar ilmu pengetahuan dikembangkan hanya demi
ilmu pengetahuan itusendiri, oleh karena itu ilmu pengetahuan tidak boleh
dikembangkan dengan didasarkan pada pertimbangan lain di luar ilmu pengetahuan
inlah yang menjadi patokan sekulerisme yang bebas nila. Jadi ilmu pengetahuan
harus dikembangkan hanya semata-mata berdasarkan pertimbangan ilmiah murni. Maksud
dasar dari tuntutan adalah agar ilmu pengetahuan tidak tunduk pada pertimbangan
lain di luar ilmu pengetahuan, sehingga malah mengalami distorsi, asumsinya
yaitu selama ilmu pengetahuan dalam seluruh prosesnya tunduk pada pertimbangan
lain di luar ilmu pengetahuan, dengan kata lain ilmu pengetahuan kalah terhadap
pertimbangan lain, dan dengan demikian ilmu pengetahuan menjadi tidak murni
sama sekali ( Sonny Keraf 2001: 150).
B.
Pemerintahan
Sebagai Ilmu
1.
Pengertian
Ilmu Menurut Pendapat Para Ahli
a)
Prof
Nawawi : Ilmu pengetahuan harus memiliki sistematika dan mesti bersifat
Universal.
b)
Drs.
Muhamad Hatha : Tiap-tiap ilmu adalah pengetahuan yang
teratur tentang pekerjaan hukum kausal dalam suatu golongan masalah yang sama
tabiatnya mampu menurut kedudukannya tampak dari luar, maupun menurut bangunan
dari dalam.
c)
The
Liang Gie : Ilmu adalah sebagai sekelompok pengetahuan teratur yang membahas
suatu sasaran tertentu dengan pemusatan perhatian kepada satu atau segolongan
masalah yang terdapat pada sasaran itu untuk memperoleh keterangan yang
mengandung kebenaran.
Dari
uraian tersebut diatas ilmu pengetahuan dapat diberi pengertian sebagai
berikut:
a)
Prof Sutrisno Hadi:
Ilmu pengetahuan sebenarnya tidak lain adalah kumpulan
dari pengetahuan-pengetahuan dari sejumlah orang yang dipadukan secara harmonis
dalam suatu bangunan yang tertentu.
b)
Prof. Sondang Siagian:
Ilmu pengetahuan dapat didefinisikan sebagai suatu
obyek ilmiah yang memiliki sekelompok prinsif, dari rumusan yang melalui
percobaan yang sistematis dilakukan berulang kali telah teruji kebenarannya,
prinsif, dalil-dalil dan rumusan-rumusan suatu bangunan yang teratur.
c)
Drs S.
Abu Bakar : Ilmu adalah suatu pendapat atau buah pikiran yang ilmiah yang
memenuhi persyaratan ilmu pengetahuan terhadap suatu bidang masalah tertentu.
2.
Cabang-cabang Ilmu Pemerintahan :
a)
Perbandingan
Pemerintahan
b)
Kepemimpinan
Pemerintahan
c)
Administrasi
Pemerintahan
d)
Sosiologi
Pemerintahan
e)
Management
Pemerintahan
f)
Etika
Pemerintahan
g)
Psikologi
Pemerintahan
3.
Pendefinisian
Ilmu Pemerintahan
a) Definisi
Ilmu Pemerintahan
Pemerintahan adalah suatu ilmu dan seni.
-
Dikatakan sebagai seni karena banyak pemimpin
pemerintahan yang tanpa pendidikan pemerintahan mampu berkiat secara dengan
kharismatik menjalankan roda pemerintahan.
-
Dikatakan sebagai suatu disiplin ilmu
pengetahuan adalah karena memenuhi persyaratan yaitu dapat dipelajari dan
diajarkan, memiliki obyek
b) Beberapa
pengertian ilmu pemerintahan
-
Menurut Resenthal
: Ilmu yang menggeluti studi tentang penunjukan cara kerja kedalam dan keluar
struktur dan proses pemerintahan umum.
-
Menurut H.
A. Brasz : Ilmu pemerintahan dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari
tentang cara bagaimana lembaga pemerintahan umum itu disusun dan difungsikan
baik secara kedalam maupun keluar terhadap warganya.
-
Menurut Wilsen
: Pemerintahan dalam arti uraian adalah suatu pengorganisasian kekuatan, tidak
selalu berhubungan dengan organisasi kekuatan bersenjata.
Kesimpulan:
Ilmu
pemerintahan adalah ilmu yang mempelajari bagaimana
melaksanakan pengurusan (eksekutif) pengarahan (legislatif) kepemimpinan dan
koordinasi pemerintahan (baik pusat dengan daerah, maupun rakyat dengan
pemerintah) dalam beberapa peristiwa dan gejala pemerintahan secara baik dan
benar.
4. Obyek
Ilmu Pemerintahan
a)
Materia
yaitu topik yang dibahas bersifat global tentang pokok persoalan.
b)
Forma
yaitu bersifat khusus dan spesifik karena merupakan pusat perhatian suatu
disiplin ilmu pengetahuan.
Jadi yang membedakan suatu disiplin ilmu dengan ilmu lain adalah obyek
performanya, walaupun obyek materinya sama.
5. Tujuan
Mempelajari Ilmu Pemerintahan
Secara umum tujuan mempelajari ilmu pemerintahan
adalah agar dapat memahami teori-teori bentuk dan proses pemerintahan serta
mampu menempatkan diri serta ikut berperan serta di dalam proses
penyelenggaraan pemerintah.
Secara khusus tujuannya adalah untuk memperbanyak mencetak
kader-kader pemerintahan yang mempunyai pendidikan ilmu pemerintahan dan
ditambah dengan pengalaman dalam praktek (seperti tiap-tiap daerah mengirim
calon dan dibiayai ke sekolah Akademi Pemerintahan dan institute ilmu
pemerintahan serta ke STPDN).
6. Paradigma Ilmu Pemerintahan
Paradigma adalah corak berpikir seeorang atau
sekolmpok orang. Karena ilmu pengetahuan itu sifatnya nisbi.
Ilmu pengetahuan memang sangat terbatas kopetensinya.
Bahwa yang disebut kebenaran ilmiah itu permasalahannya bersifat abstrak.
Tetapi mutlak perlu dalam kehidupan ini, Inilah sebenarnya dalam revolusi ilmu
pengetahuan tersebut muncul peran peradigma ilmu pengetahuan.
Dalam penggunaan yang lebih mantap, paradigma adalah
model atau gejala yang diterima, dan aspek maknanya itu telah memungkinkan
karena tidak memiliki kata yang lebih baik. Kemudian tidak lama lagi bahwa
pengertian “Model” dan “Pola” yang memungkinkan pengambilan “Para digma” itu
tidak sama benar dengan pengertian yang digunakan untuk mendifinisikan “Paradigma”
Ada beberapa paradigma ilmu pengetahuan yang dikatakan
bukan dimensi waktu tetapi dalam dimensi ruang dalam arti pengelompokan sebagai
berikut :
a) Ilmu
pengetahuan sebagai cabang ilmu Fisika.
Plato menyatakan
bahwa beneran sebagai realitas yang seharusnya mengikuti kenyataan. Jadi bila
kita menafsirkan teori ini terjadi penundaan, perkosaan, perampokan dan
lainnya, hal tersebut tidak seharusnya terjadi.
Dari pengalaman
Plato menyaksikan gurunya
Socrates dipaksa minum racun oleh pemerintah, sehingga Plato menyimpulkan
pemerintah yang berkuasa adalah buruk karena baginya gurunya adalah orang yang
paling bijak.
Pendapat
Aristoteles (muridnya Plato) menyatakan bahwa kebenaran itu hanyalah subyektif
sifatnya, oleh karena itu benar bagi satu pihak, tetapi tidak benar bagi pihak
lain, karena pendapat dipengaruhi dan berbeda pada berbagai demensi ruang dan
waktu. Dalam pemikirannya menyetujui perbudakan dan merendahkan arti kaum
wanita. Ini dpengaruhi oleh budaya dan hukum alam.
Inilah
pengalaman paradigma ilmu pengetahuan dari kajian filsafat yang dimulai dari
pemikiran Theokrasi kemudian menjadi Rasionalisasi.
b) Ilmu
Pemerintahan sebagai cabang Ilmu Politik
Hampir seluruh
daratan Eropa terutama di Negera AS, bahwa ilmu pemerintahan bersumber dan
berasal dari ilmu politik, kemudian berkembang pelan-pelan menjadi yang berdiri
sendiri.
Jadi munculnya
disiplin ilmu pemerintahan di Eropa yang bersumber dari ilmu politik, dimulai
dari adanya anggapan bahwa meningkatnya perhatian berbagai pihak akademisi,
bentuk, efek dan faktor pemerintahan bertitik berat pada pengambilan
kebijaksanaan pemerintah yang berusaha untuk menganalisa masalah kebijaksanaan
pemerintah tersebut sebagai bagian dari berbagai proses dalam ilmu politik.
c) Ilmu
Pemerintahan dianggap sebagai Ilmu Administrasi Negera
Di Negara Anglo
Sexon Ilmu Pemerintahan sebagai Ilmu Administrasi selama beberapa dasa warsa,
karena memang sulit dicari perbedaannya diantara kedua disiplin ilmu tersebut.
Pada pertengahan
abad ke-20 di AS lahir ilmu pemerintahan sebagai sebuah disiplin ilmu
tersendiri yang mempelajari kinerja internal dari aparatur pemerintahan
(pelopornya adalah Wondrow Wilson) dianggap sebagai Bapak Ilmu Pemerintahan dengan berbagai disiplin ilmu sosial lain,
serta lebih banyak mengajurkan perlunya lebih banyak pemikiran bagi
pemerintahan Negara.
Kemudian
pencarian jati diri dari ilmu pemerintahan tersebut ditinggalkan, oleh karena
ilmu pemerintahan dianggap hanya sebagai seni memerintah sehingga sehari-hari
di AS orang tidak perlu menyebut Wilson Public Administration.
Sejalan dengan
pendapat Frank J Goodnow bahwa fungsi pokok pemerintahan yang amat berbeda satu
sama lain yaitu politik dan adminstrasi.
d) Ilmu
Pemerintahan sebagai Ilmu Pemerintahan
Ilmu
pemerintahan adalah ilmu terapan, karena penggunaan dalam praktek, dalam hal
hubungan antara yang memerintah (penguasa) dengan yang diperintah (rakyat).
Dalam hal ini harus dibedakan anatara rakyat, masyarakat dan penduduk.
Menurut pendapat
penulis pemerintahan hanyalah merupakan cabang dari suatu disiplin ilmu, sama
dengan sebutan Ilmu ketatanegaraan Ilmu Administrasi yang dinamakan sebutan
ilmu ketatanegaraan, Ilmu Adminstrasi yang dinamakan sebutan ilmu
ketatanegaraan karena memiliki obyek material yang sama yaitu Negara. Yang
membedakan masing-masing disiplin tersebut adalah obyek formanya.
7. Ruang
Lingkup Ilmu Pemerintahan.
ü
Dibidang Peraturan Perundang yang banyak ditulis oleh
pakar ilmu hukum.
-
Pembahasan
konstitusi.
-
Hukum
kewarganegaraan
-
Hukum
pemerintahan Daerah dan Pusat
ü
Dibidang Ketatanegaraan yang banyak ditulis oleh pakar
ilmu administrasi
Administrasi pemerintah Pusat,
Daerah, Kecamatan,
Kelurahan/Desa, Tingkat
Departemen dan Non Departemen.
ü
Dibidang Kekuasaan yang banyak ditulis oleh pakar ilmu
politik.
-
Kebijaksanaan
International dan Politik luar negeri
-
Organisasi
Politik
-
Kebijaksanaan
Pemerintahan
-
Pendapat
umum dalam pembuatan peraturan.
ü
Dibidang kenegaraan banyak ditulis oleh pakat ilmu
Negara.
-
Tugas,
hak dan kewenangan Pemerintahan
-
Tipe,
bentuk dan sistem pemerintahan
-
Fungsi
dan prinsip pemerintahan.
ü
Dibidang pemikiran Hakiki banyak ditulis oleh pakar
ilmu filsafat.
-
Etika
Pemerintahan
-
Seni
memerintah
-
Hakekat
pemerintahan
C.
Pemerintahan
Sebagai Seni
Seni adalah
kekuatan pribadi seseorang yang kreatif ditambah dengan keahlian yang
bersangkutan dalam menampilkan tugas pekerjaannya.
Jadi seni merupakan kemampuan
dan kelemahan seseorang untuk menunjukan cipta, rasa dan karsa yang dimilikinya
yang bersangkutan dengan tugas dan fungsinya sebagai seniman
Seni biasanya adalah bakat alamiah yang dibawa sejak
seseorang itu lahir (merupakan karunia Tuhan, ada juga Seni yang diperoleh dari
lingkungan seperti pendidikan,
agama, pergaulan, pengalaman dan praktek sehari-hari dalam suatu kelompok
Dalam ilmu pemerintah seni
memerintah adalah bagaimana seseorang seniman pemerintah dengan keahliannya
mengetahui bagaimana agar mampu menyelenggarakan pemerintahan misalnya membuat
surat keputusan yang berpengaruh
Jadi seni memerintah tidak
lebih dari pada profesi seseorang yang ahli dalam pemerintahannya. Dalam “Paradigma” sebagai suatu seni ilmu
pemerintahan juga mengenai berbagai seni memerintah seperti : Seni membujuk dan
seni mendorong pihak lain bagi bawahan maupun bagi masyarakat.
Dalam seni memerintah harus
dimiliki naluri kepamongprajaan yang spontanitas bila sampai suatu tempat
mengetahui apakah akan memakai pola bujukan (persuasion) karena ditempat tersebut suasanannya demokrasi atau
pola paksa karena ditempat tersebut suasanannya masih terkebelakang.
Untuk seni memerintah sifat-sifat yang harus dimiliki antara lain:
Menurut Ordway Tead.
a) Energi
jasmani dan syarat
b) Kepastian
maksud dan arah
c) Perhatian
besar
d) Persahabatan
dan ketulusan
e) Menyatu
f) Kecakapan
mengajar
g) Kecakapan
teknis
h) Mudah
keputusannya
i)
Cerdas
j)
Keyakinan
Prof. Pamuji: Seni
memerintah yaitu:
a) Adil
b) Arif
c) Penuh
perkasa
d) Percaya
diri
e) Daya
pikat
f) Ulet
g) Mudah
mengambil keputusan
h) Jujur
i)
Mawas diri
j)
Komunikatif
Drs. Ruslan Abdul Gani : Bahwa setiap pimpinan harus mempunyai kelebihan
fisik, kelebihan intelektual dan kelebihan rohani.
1.
Pemerintahan
sebagai suatu seni.
Pemerintahan ini hanyala
suatu seni, dapat ditolerir karena maksudnya adalah :
ü Seni
Vokal
Bagaimana kemampuan menggerakan orang dalam
kharismatis retronika, Administrator dan kekuasaan kepemimpinan.
ü Seni
Sastra
Bagimana kemampuan menciptakan, mengarsajan dan
merasakan surat keputusan yang berpengaruh, dan bagimana kemampuan mendalangi
bawahan serta mengatur lakon yang harus dimiliki pemerintah sebagai penguasa.
Jadi bila seorang telah menjadi aparat
pemerintah, maka yang bersangkutan dituntut memiliki seni memerintah itu
sendiri kemampuan dan kemahiran cara menyuruh pihak lain mengerjakan
tugas-tugas.
Menurut Prof.
Mac Lver : mengertikan pemerintahan itu sebagai suatu organisasi dari
orang-orang yang mempunyai kekuasaan. Bila ilmu pemerintahan itu diterima
menjadi satu disiplin yang berdiri sendiri, ia meragukan apakah disiplin itu
pemerintah itu suatu ilmu tentang bagimana manusia diperintah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar